Selasa, 30 September 2014

September

Tak terasa sudah 30 hari bulan ini terlewatkan dan aku coba menikmati semua hal yang terjadi selama sebulan ini, mulai dari hal yang memank aku harapkan, hal yang aku tidak harapkan bahkan hal yang tidak terpikirkan sama sekali oleh ku (bisa negatif, bisa positif). Dan sebelum aku bercerita lebih lanjut aku ingin mengucapkan terima kasih atas semua karunia dan rahmat penyertaan selama bulan ini kepada Jesus Kristus; Tuhan, Bapak, sekaligus Teman buat ku. Dengan tidak mengabaikan semua rahmat-Nya di bulan-bulan dan tahun-tahun sebelumnya.

·         September 1987
 Aku lahir tepat dihari Kelahiran Santa Perawan Maria

·         September 2003
Dihari ulang tahunku yang ke 16, aku diberitahukan bahwa aku lolos seleksi Olimpiade Se-Provinsi, dan mewakili NTT untuk Olimpiade Fisika tingkat Nasional di Balikpapan. Aku masih bisa mengingat dengan jelas moment itu “siang itu ketika sedang jam pelajaran matematika, tiba-tiba kepala sekolah mengetuk pintu kelasku. Setelah masuk dan berbicara dengan guru matematika sekaligus wali kelasku,beliau memanggilku depan kelas. Sambil menuju kedepan kelas, aku masih tidak tahu apa yang terjadi, yang terfikirkan oleh ku, kesalahan apa yang kubuat sampai kepala sekolah harus menemuiku dikelas ??? Sesampainya di depan aku di sambut dengan uluran tangan dan sapaan “Selamat yaa Huar Noning !!!”....

·         September 2005
3 hari sebelum ulang tahunku, aku dan beberapa kawan-kawanku mendapat Surat Peringatan keras dr kampus, karena 3 hari sebelum SP itu dikeluarkan aku dan beberapa kawan-kawanku demo 3 hari berturut-turut didepan kampus hingga terjadi pembubaran paksa aksi demo dan aksi pemukulan terhadap salah satu kawanku, dan akhirnya kawanku yang juga korban pemukulan itu diskors. Sungguh ironis !!! SP tersebut di pajang dibeberapa titik strategis kampus yang membuatku dan beberapa kawan-kawanku menjadi “artis dadakan”. Dan juga dikirimkan ke rumah masing dengan tujuan agar orang tua mengetahui kelakuan anaknya dikampus. Untung bagiku surat itu diterima oleh abangku, dan disembunyikan, sehingga orangtua ku tidak pernah mengetahui hal itu sampai hari ini.

·         September 2011
Tanggal 21, hari dimana aku mendapatkan gelar S1 setalah massa kuliahku selama 7 tahun. Menurut kebanyakan orang termaksud kedua orang tuaku itu masa kuliah yang cukup lama, tetapi dikampusku 7 tahun adalah masa kuliah yang normal. Dan aku tidak benar-benar kuliah selama 7 tahun, karena 2 tahun diantaranya aku lewati dengan bekerja.Dan selama 2 tahun aku bekerja  bukannya aku tidak memikirkan untuk menyelesaikan kuliah, aku tetap bimbingan; Bimbingan BAB I sampai dosen pembimbingku muak !!! Hahaha. Bisa saja aku klarifikasi ke semua orang bahwa sebenarnya aku kuliah hanya 5 tahun, tapi untuk apa? Lagipula jika ditanya sekarang, aku akan dengan bangga menjawab, bahwa aku kuliah 7 tahun untuk mendapatkan gelar S-1.
Di tahun ini lah aku merasakan kuasa Tuhan yang sangat besar, di tahun ini pula aku mengerti sebuah ungkapan “doa dapat merubah segalanya”. Memank tidak mudah untuk lulus sidang skripsi, tetapi semua itu tidak ada yang mustahil jika kita menyerahkan kepada Tuhan. Karena sebenarnya skripsiku belum benar-benar rampung, 2 jam sebelum sidang skripsi saja aku masih sibuk ngurus revisi. Dan pada saat sidang pun, alat yang kubuat tidak berfungsi sebagamana mestinya. Yang aku tahu, saat itu aku sangat pasrah, aku sudah berusaha maksimal dengan waktu yang cukup mepet, sisanya aku serahkan ke Tuhan. Kuasa-Nya lah yang membuat ada gelar ST. dibelakang namaku.
Cerita menarik lainnya, beberapa hari sebelum sidang aku menembak cewe yang sudah beberapa bulan terakhir aku kenal, antara tanggal 16 atau tanggal 17 aku lupa tanggal pastinya. Hampir 2 tahun aku pacaran dengannya, itu juga beberapa kali putus nyambung. Yang kuingat dari saat aku nembak adalah aku memberinya pilihan tang atau es krim ? Kalau tang b’arti IYA, kalau es krim b’arti TIDAK. Hahahaaa. Dan yang lebih parah saat itu aku belum mandi, begitu pun dengan dia, di lorong sempit ke rumahnya. Jauh dari kata ROMANTIS, Lebih dekat dengan kata RUSAK !!! hahahaha.

Itulah beberapa tahun yang setiap bulan Septembernya memberi kesan yang mendalam. Di setiap moment itu aku selalu berterima kasih kepada Tuhan kecuali Tahun 1987, mungkin karena aku belum mengerti. Untuk itu pada kesempatan ini aku ingin mengucapkan terima kasih atas Rahmat Kehidupan yang boleh Kau berikan padaku pada tanggal 8 September 1987.

September  tahun ini memang tidak ada yang begitu berkesan, tetapi tetap membuatku bergairah melewati bulan ini. Dan bulan ini dalam hitungan jam akan segera berganti. Aku hanya ingin berterima kasih kepada-Mu sekali lagi, untuk semua orang yang telah datang dan pergi dihidupku, semua orang yang dengan caranya masing-masing  mengingatkanku begitu Besar-Nya kuasa-Mu.  Semua rahmat dan cobaan yang boleh aku terima.

Dan tanpa mengabaikan pula semua rahmat dan cobaan yang telah kau siapkan dibulan-bulan berikutnya sampai bulan September  tahun depan, berilah kesehatan dan kekuatan untuk melewati hari-hari selanjutnya. Tak lupa aku memohon maaf atas semua tingkah lakuku yang sering menyakiti hatiMu.

Aku memank bukan orang yang taat, tetapi aku hanya bilang “Disinilah tempatku !!!”  Aku tidak ingin berada terlalu dekat-Mu, karena itu bisa membuatku lupa diri dan sombong, merasa hanya aku lah yang mengenal Tuhan (seperti malaikat), tetapi aku juga tidak ingin terlalu jauh dengan-Mu, karena aku takut. Seperti orang bercermin :jika berdiri terlalu dekat dengan cermin, bayangan yang dilihat akan sangat jelas, tetapi tidak menyeluruh; jika berdiri terlalu jauh dengan cermin, bayangan yang dilihat menyeluruh tapi blur dan tidak jelas; jadi berdirilah dititik yang pas dari cermin, sehingga bayangan yang dihasilkan proporsional, bisa melihat secara keseluruhan anggota badan dan jelas. Dan menurutku setiap orang punya “titik yang pas” (yang dalam bahasa fisikanya titik fokus) yang berbeda-beda karena dikarunia talenta yang berbeda-beda pula.

Tuhan, Inilah aku, gunakanlah aku seturut kehendak-Mu, tegurlah aku jika aku melakukan kesalahan. Dan aku berharap kelak ketika Engkau memanggilku, seburuk apapun kondisinya izinkan aku pergi meninggalkan dunia dalam keadaan tersenyum, senyum kebahagiaan !!! Karena akhirnya aku “pulang” kerumah Bapa untuk bertemu Engkau.














Good bye September, see you next year.